UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI PERKEMBANGAN MANUSIA PRAAKSARA DI INDONESIA BESERTA HASIL KEBUDAYAANYA MELALUI PEMBELAJARAN WISATA EDUKASI KE MUSEUM SEMEDO
Umi Kulsum, S.sos. ~ Motivasi adalah sebuah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan tujuan tertentu. Hakekatnya belajar juga memerlukan sebuah motivasi untuk mendorong individu melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar pada peserta didik adalah sebagai suatu keadaan dalam diri peserta didik yang mendorong dan mengarahkan perilakunya pada tujuan yang akan dicapainya dalam mengikuti pendidikan di sekolah. Idealnya tujuan peserta didik mengikuti pembelajaran yaitu untuk menguasai bidang ilmu yang akan dipelajarinya, sehingga dalam mempelajari setiap bahan pembelajaran, peserta didik mempunyai dorongan untuk menguasai bahan pembelajaran tersebut dengan nilai yang baik pula.
Uno, (2014 : 23), menyatakan bahwa penyebab indikator motivasi belajar siswa yang rendah, yaitu:
- tidak memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil,
- tidak memiliki dorongan dan kebutuhan saat belajar,
- tidak memiliki harapan dan cita-cita untuk masa depan,
- tidak memiliki penghargaan dalam belajar,
- tidak memiliki kegiatan yang menarik pada saat belajar,
- tidak memiliki lingkungan belajar yang kondusif sehingga belum memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi belajar yang rendah pada pembelajaran sejarah di SMK Negeri 1 Warureja disebabkan:
- peserta didik menganggap pelajaran sejarah tidak penting seperti pelajaran produktif,
- peserta didik sejak awal pembelajaran menganggap pelajaran sejarah tidak penting,
- peserta didik lebih tertarik dengan gawai,
- metode yang digunkan guru monoton dan kurang bevariasi,
- tidak memiliki kegiatan yang menarik pada saat belajar.
Rahman (2021 : 175), mengatakan bahwa belajar dengan motivasi yang terarah bisa menghindarkan diri dari rasa malas serta mengakibatkan kegairahan anak atau siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan bisa menaikkan daya kemampuan belajar anak, sehingga dengan demikian yang akan terjadi belajar anak atau siswa dapat tercapai.
Salah satu pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X pada materi Perkembangan Manusia Praaksara Di Indonesia Beserta Hasil Kebudayaanya yaitu melalui Pembelajaran Wisata Edukasi Ke Museum Semedo. SMK Negeri 1 Warureja terletak berdekatan dengan Museum Semedo, Jaraknya sekitar 3 KM, sehingga bisa dijangkau oleh peserta didik SMK Negeri 1 Warureja khususnya Kelas X dengan jadwal sesuai mapel pembelajaran sejarah.
Wisata Edukasi adalah suatu perjalanan wisata yang memiliki nilai tambah edukasi, tidak sekadar berwisata, tetapi juga memiliki tujuan untuk menambah nilai-nilai edukasi atau pendidikan bagi wisatawan. Wisata edukasi sebuah kegiatan yang umumnya dilakukan oleh institusi pendidikan, seperti sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan lainnya. Wisata edukasi bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta kegiatan wisata. Biasanya tujuan wisata pendidikan adalah tempat-tempat yang memiliki nilai tambah sebagai sebuah area wisata, seperti museum, kawasan perkebunan, kebun binatang, tempat penangkaran hewan langka, pusat-pusat penelitian dan lain sebagainya.
Museum Semedo merupakan salah satu wisata edukasi yang bisa dikunjungi mapel sejarah yang berkaiatan dengan nenek moyang bangsa Indonesia. Situs Purbakala Semedo ini merupakan suatu kawasan yang berada di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Akan begitu banyak dilihat fosil-fosil dari kehidupan purba yang ada di kawasan ini., peserta didik melihat dan mempelajari kehidupan purba dari fosil-fosil kerangka tubuh mereka, memang selalu menarik dan asyik untuk dicermati. Museum Situs Semedo ini dibangun secara bertahap yang dimulai sejak tahun 2015 dengan memakai lahan seluas 10.582 meter.
Museum ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kurang lebih sebanyak 3.100 koleksi benda-benda peninggalan sejarah zaman purba, tersimpan di museum ini dan siap dipertontonkan kepada masyarakat luas. Berpetualang menyusuri ruang waktu, melihat perkembangan kehidupan flora, fauna dan manusia purba, sungguh sangat seru dan mengasyikkan.
Awal mula penemuan fosil manusia purba di Situs Semedo ini, di temui oleh seorang bernama Dakri, yang sekitar tahun 2011 menemukan fragmen tengkorak Homo Erectus. Hasil temuannya ini diteliti oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, yang akhirnya menyatakan bahwa pecahan atau tengkorak bagian belakang itu merupakan fosil manusia purba dari awal Kala Pleosten Tengah yang berusia sekitar 700.000 tahun lalu dan ditandai dengan nama Semedo 1. Selain itu, juga ditemukan fosil-fosil lainnya seperti fosil tulang rahang bawah, juga ada fosil gigi geligi primata besar sejenis Gigantopithecus.
Selain itu, ditemukan juga peralatan yang dulu digunakan pada zaman paleolitikum seperti kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, serta alat serut berbahan batu koral kersikan. Tak ketinggalan temuan fosil fauna ordo Proboscidea atau mamalia berbelalai seperti Stegodon trigonocephalus, Stegodon pygmy semedoensis, Stegodon hypsilopus, Elephas planifrons dan Elephas hysudricus. Museum ini merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan juga arkeologi nasional. Selain memamerkan koleksi fosil dan diorama yang menceritakan kehidupan purba museum ini juga akan difungsikan sebagai pusat penelitian Situs Semedo.
Melalui pembelajaran wisata edukasi ke Museum Semedo peserta didik SMK Negeri 1 Warureja khusunya Kelas X mampu memahami secara mendalam materi Perkembangan Manusia Praaksara di Indonesia Beserta Hasil Kebudayaanya, dapat meningkatkan motivasi belajar, dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyusun informasi untuk menyelesaikan permasalahan pada materi tersebut, peserta didik merasa tertarik dan senang untuk memepelajari sejarah asal usul nenek moyang Indonesia.